Ada sebuah kisah tentang Picasso, pelukis terkenal itu. Suatu saat, Picasso duduk di sebuah cafe, lalu seorang perempuan menghampirinya dan berkata, “Tuan Picasso, saya sangat mengagumi karya-karya Anda. Bisakah Anda melukis wajah saya ? ”
Picasso setuju, ia mengambil sebuah menu, dan meminjam pinsil dari pramusaji, lalu menggambar wajah wanita itu di lembar kosong di balik menu.
Lima menit kemudian, Picasso menyerahkan gambar itu pada wanita tersebut dan berkata, “Ini Bu, harganya 5.000 franc” (sekitar Rp. 12 juta). Wanita itu terkejut dan protes, “5.000 franc ? Anda hanya membuatnya selama lima menit ! ” Dijawab oleh Picasso, “Tidak Bu, dibutuhkan seumur hidup untuk menghasilkan hal ini.”
Mahalnya lukisan tersebut bukan karena kertasnya, bukan karena alatnya, tetapi karena pengalaman dan proses yang terkandung di dalamnya. Mahalnya hidup kita adalah karena proses dan pengalaman yang kita alami.
Tetapi orang sering mengabaikan proses. Mereka ingin segera berhasil, cepat kaya, dan langsung terkenal. Mereka lupa bahwa di balik semua itu ada proses yang lama, melelahkan dan membosankan. Ada juga kegagalan dan kekecewaan.
Kita tidak sabar karena kita lebih mementingkan “produk” daripada “proses.” Kenyataannya, semua hal yang berharga membutuhkan proses. Dari benih menjadi buah butuh proses. Dari arang (carbon) menjadi berlian butuh proses.
Jadi jangan menyerah bila Anda diproses, karena bila kita sabar, kita akan mendapatkan "produk" yaitu menjadi seseorang yang jauh lebih baik dalam karakter, keahlian, dan kebijaksaan. Dan jangan menilai hidup melalui “produk” yang seseorang hasilkan, melainkan “proses” yang ia lalui untuk mendapatkan "produk" tersebut. Hargai proses, bukan hanya produk.
_KALAU ANDA KELUAR DARI PROSES, ANDA TIDAK AKAN MENDAPATKAN HASIL.
https://t.me/joinchat/AAAAAEBaFHlvgAbKPP8V0g
Tidak ada komentar:
Posting Komentar